Insightkaltim.com, Jakarta, 2 September 2025 – Gejolak sosial dan politik yang ditandai aksi demonstrasi di berbagai daerah pekan lalu menjadi perhatian serius Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Menyikapi kondisi tersebut, SMSI menggelar rapat pengurus harian secara daring bersama Dewan Pembina dan Dewan Pakar pada Selasa (2/9/2025).
Rapat dihadiri Dewan Pembina SMSI, Reda Mathovani, yang juga menjabat Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, serta sejumlah Dewan Pakar dan Dewan Penasehat. Forum ini menjadi ajang konsolidasi awal sebelum SMSI merumuskan pernyataan sikap resmi secara nasional.
Ketua Umum SMSI, Firdaus, menegaskan peran media sangat penting menjaga suasana publik tetap kondusif. Ia menilai pers harus tampil sebagai jembatan antara rakyat dan pemerintah, sekaligus penyejuk di tengah meningkatnya tensi politik.
“Sebagai organisasi pers terbesar di Indonesia, SMSI berkomitmen mendorong dialog, meredam ketegangan, dan menyampaikan pandangan konstruktif, baik kepada pemerintah maupun masyarakat pers,” ujar Firdaus.
Dalam diskusi, Dewan Pakar SMSI Prof. Henri Subiakto mengingatkan pemerintah tetap fokus menuntaskan isu-isu penting yang menjadi perhatian publik, meski situasi dipanaskan oleh aksi demonstrasi. Sementara itu, Dewan Penasehat SMSI, Prof. Taufiqurahman, menekankan pentingnya peran media menghadirkan pemberitaan yang solutif.
“SMSI perlu menyuarakan stop kekerasan, stop provokasi, dan menghadirkan berita yang meneduhkan. Media harus menjadi perekat, bukan memperlebar perpecahan,” tegas Prof. Taufiq.
Sebagai tindak lanjut, SMSI akan menggelar Rapat Pleno Nasional pada Rabu (3/9/2025) yang melibatkan seluruh pengurus daerah. Hasil pleno akan menjadi dasar penyusunan pernyataan sikap resmi SMSI yang rencananya diumumkan pada Jumat (5/9/2025).
Firdaus menegaskan, pernyataan itu bukan sekadar respons sesaat, melainkan dokumen moral yang mewakili aspirasi bersama demi menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat demokrasi.(smsi*)
 
			 
		    
 
                                



