Insightkaltim.com, Jakarta – Dalam menghadapi lonjakan pemudik yang diperkirakan mencapai 193 juta orang pada libur Lebaran Idul Fitri tahun ini, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi proaktif.
Budi Karya mengidentifikasi bahwa sebagian besar pemudik berasal dari Jabodetabek, dengan tujuan utama menuju Pelabuhan Merak di arah barat dan melintasi Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) ke arah timur.
“Situasi paling kritis terjadi di Cipali, karena terdapat empat jalur dari Jakarta dan Cisumdawu yang bergabung menjadi satu. Kondisi ini akan menjadi fokus utama kami untuk penanganan,” ujarnya kepada detikcom di Palu, Sulawesi Tengah, pada Selasa (26/3/2024).
Dia juga menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan akan melakukan koordinasi erat dengan Kementerian PUPR, Korlantas Polri, Jasa Marga, serta pihak terkait lainnya untuk menyusun berbagai skenario pengaturan lalu lintas.
“Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menyusun strategi yang efektif. Salah satu indikator keberhasilan kami adalah memastikan rasio volume terhadap kapasitas jalan (V/C ratio) tetap di bawah 0,7,” jelasnya.
Menurutnya, Korlantas memiliki kewenangan untuk melakukan rekayasa lalu lintas sesuai dengan kondisi lapangan, dengan pertimbangan penggunaan contraflow, one way, atau kebijakan ganjil genap.
Selain itu, fokus penanganan juga akan diberikan pada Pelabuhan Merak, dengan alternatif penggunaan Pelabuhan Ciwandan dan Bandar Bakau Jaya (BBJ) untuk mengurangi kepadatan.
“Saat ini, kami juga fokus pada Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi dengan persiapan tambahan dermaga untuk mengakomodasi lonjakan jumlah wisatawan yang memasuki Pulau Bali,” tambahnya.
“Dalam upaya memastikan kelancaran arus logistik, kami juga telah menambah fasilitas pelabuhan baru di Ketapang, yang kami sebut dengan nama Pelabuhan Jangkar,” tegasnya. (net/din)
 
			 
		    
 
                                



