Insightkaltim.com, JAKARTA – Hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pilpres 2024 telah dirilis oleh beberapa lembaga survei.
Pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendominasi sejumlah survei dengan posisi teratas. Sementara itu, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang sebelumnya sering berada di posisi terakhir, kini mulai bersaing ketat dengan pasangan nomor urut 3, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Ismail Hasani, mengingatkan lembaga survei untuk tetap netral dalam menjalankan tugas mereka terkait Pemilu 2024.
Dia juga mendorong masyarakat untuk mengkritisi hasil survei guna menghindari potensi permasalahan serius, seperti kampanye yang mendasarkan pada agenda pemilihan satu putaran.
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati, menekankan pentingnya mengaudit pendanaan survei elektabilitas pasangan capres-cawapres untuk menjaga independensi hasil penelitian.
Dia berpendapat bahwa lembaga survei harus bekerja secara independen, menggunakan metode statistik yang transparan, dan memastikan keterbukaan terkait sumber pendanaan.
Dalam beberapa survei terkini, Prabowo-Gibran mendominasi dengan elektabilitas sekitar 42,1%, disusul oleh Ganjar-Mahfud MD dengan 28,8%, dan Anies-Muhaimin Iskandar dengan 25,5%. Lembaga survei lainnya juga mencatat hasil serupa, menunjukkan persaingan ketat di antara pasangan calon.
Dalam mengomentari hasil survei, Ismail Hasani menyoroti dua tujuan tidak etis yang mungkin muncul, yaitu menciptakan efek bandwagon agar pemilih mengikuti mayoritas, dan memberikan justifikasi akademik-populis atas tindakan tidak jujur dalam kontestasi politik.
Sementara itu, Neni Nur Hayati menegaskan bahwa transparansi dalam pendanaan lembaga survei sangat penting. Survei terakhir oleh Lembaga Survei Nasional (LSN), Indonesia Political Opinion (IPO), dan Poltracking Indonesia menggambarkan variasi elektabilitas antara pasangan calon, menambah dinamika persaingan jelang Pilpres 2024. (net/tar/*)
 
			 
		    
 
                                



