Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di Kalimantan Timur menawarkan kekayaan alam yang luar biasa. Terbentuk pada 10 April 2002 melalui UU Nomor 7, kabupaten ini memiliki beragam lanskap mulai dari laut, hutan, sungai, hingga gunung.
Kecamatan Sepaku, yang kini menjadi lokasi pembangunan berbagai fasilitas Ibu Kota Nusantara (IKN), memiliki Gunung Parung sebagai destinasi wisata alam yang menarik. Dengan garis pantai sepanjang 372 kilometer, Penajam juga memiliki laut yang luas, yaitu sekitar 272,24 kilometer persegi, dan daratan yang meliputi 3.060,82 kilometer persegi.
**Goa Tapak Raja, Destinasi Wisata Unik di IKN**
Salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi di PPU adalah Goa Tapak Raja, yang terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku. Dari Titik Nol IKN, goa ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 27 menit dengan jarak sekitar 31 kilometer. Namun, saat ini perjalanan bisa memakan waktu lebih dari 60 menit karena proyek pembangunan IKN yang sedang berlangsung.
Goa Tapak Raja dikenal sebagai tempat pertapaan pada zaman kerajaan, dan cerita ini mengilhami konsep pengembangan goa tersebut. Kepala Desa Wonosari, Kasiyono, menjelaskan pentingnya menjaga kearifan lokal dalam merawat goa, terutama karena kawasan ini berfungsi sebagai penyimpan air dan harus dilestarikan.
**Karst dan Keunikan Stalaktit Goa Tapak Raja**

Goa Tapak Raja terbentuk dari batu kapur atau karst, yang merupakan hasil erosi batu kapur. Bentuk stalaktit yang menyerupai telapak kaki manusia menjadi asal nama “Tapak Raja”. Selain keindahannya, goa ini memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan, terutama dengan peningkatan jumlah penduduk di IKN yang akan membutuhkan tempat rekreasi.
**Ekowisata: Konsep Pariwisata Berkelanjutan**
Pengelolaan wisata di Goa Tapak Raja menerapkan konsep ekowisata, yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Konsep ini sangat cocok diterapkan di IKN yang mengandalkan keindahan alam sebagai daya tarik wisata. Ekowisata tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga melibatkan pengunjung dan masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
Kasiyono juga menekankan pentingnya kegiatan kreatif masyarakat untuk mendukung wisata Goa Tapak Raja, seperti makanan khas Penajam Paser Utara, kerajinan tangan, dan seni budaya. Festival 1.000 Ketupat, misalnya, berpotensi menjadi acara tahunan yang mendatangkan wisatawan dari seluruh Indonesia.
**Masa Depan Goa Tapak Raja**
Goa Tapak Raja diharapkan dapat berkembang seperti Goa Tritip di Kabupaten Jepara, yang berhasil menarik investor dan dikelola secara profesional tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan. Dengan pendekatan yang tepat, Goa Tapak Raja dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang mendukung pembangunan IKN dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Penajam Paser Utara dengan segala keindahannya menawarkan peluang besar untuk ekowisata yang berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang tepat, kawasan ini akan menjadi magnet wisatawan dan memberikan dampak positif bagi pembangunan IKN dan ekonomi lokal.(din/)





