Insightkaltim.com, BALIKPAPAN – Memeringati Hari Raya Galungan, Personil Polri dari Polda Kaltim yang eragana Hindu melakukan melakukan persembahyangan , pada Rabu tanggal, 2 Agustus 2023.

Dimulai pukul 08.00 Wita, ibadah bersama itu dipusatkan di Pura Giri Jayanatha Jln. Hendriawan sie Kel. Gunung Sari Kec. Balikpapan Kota dan dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Prabawa Nandagiri. Hadir seluruh personil Polri Polda Kaltim dan sekitar 250 orang umat hindu se-Kota Balikpapan.
Di antaranya AKBP I Made Subudi, S.T ( Kabag Binops Ditkrimum Polda Kaltim) (Ketua Binroh Hindu Polda Kaltim), Kompol A.Agung Alit, AkP Nyoman Sukerta, ipda Ida Bagus Anom D dan bersonel Polri dari Satker Brimob, Samapta Polda, Resta Bpp, Polairud.
Adapun acara pada persembangan itu di antaranya Tri Sandya, Kramaning Sembah dan Nunas Tirta.
Ketua Panitia Ketut Suarna mengatakan, makna Hari Raya Galungan sendiri adalah
perayaan kemenangan kebajikan (dharma) melawan kebatilan (adharma).
Dengan harapannya agar umat bisa memaknai perayaan ini lebih mendalam, sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

“Sebenarnya kenapa umat Hindu merayakan Hari Raya Suci Galungan?
Salah satunya adalah mitologi Hari Raya Suci Galungan, melawan seorang raksasa sakti bernama Mayadenawa yang terkenal angkuh dan sombong . Berdasarkan mitologi Hindu Bali yang berkembang tentang Hari Raya Suci Galungan menyebutkan, ada seorang raksasa sakti dan sangat ditakuti bernama Mayadenawa,” ujarnya.
Namun lanjut Ketut Suarna, karena ingin disembah oleh masyarakat Hindu Bali, maka raksasa Mayadenawa kemudian melarang semua masyarakat Hindu Bali datang ke pura dan memuja Tuhan. Lama kelamaan rakyat menjadi sengsara dan dunia menjadi tidak seimbang.
Melihat Mayadenawa sikapnya yang demikian, Bhatara Indra lalu diutus oleh para dewa ke dunia untuk menghancurkan kejahatan raksasa Mayadenawa. Bhatara Indra membawa pasukan tempur yang siap menyerang raksasa sombong itu.
“Namun untuk membunuh Mayadenawa ternyata tidak mudah. Karena raksasa sombong dan angkuh itu juga sakti mantraguna. Pasukan Bhatara Indra sampai kewalahan. Mayadenawa terkenal sakti karena bisa berubah wujud dalam pelariannya, sehingga beberapa kali berhasil mengelabui Bhatara Indra.
Tidak hanya itu,” terangnya.
Untuk diketahui, sebelum puncak Galungan sebelumnya telah dilakukan berbagai rangkaian acara diantaranya Tumpek Wariga. Upacara ini dilakukan pada Saniscara (Sabtu) Kliwon wuku Wariga. Tumpek Wariga atau disebut juga Tumpek Bubuh ini jatuhnya 25 hari sebelum Galungan. (tar/*)





