Insightkaltim.com, SANGATTA — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai masuk ke fase kerja keras demi mengejar target besar: mendapatkan predikat Kota Layak Anak (KLA) Tingkat Utama pada 2026. Tak ingin hanya sekadar memenuhi administrasi, Pemkab Kutim kini menelusuri satu per satu indikator KLA di seluruh perangkat daerah untuk memastikan bukti fisik, program, dan implementasi di lapangan benar-benar terpenuhi.
Gerakan percepatan ini dikomandoi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) yang sedang melakukan pemetaan mendalam pada lima klaster utama penilaian KLA—mulai dari hak sipil anak, penguatan lingkungan keluarga, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan, hingga perlindungan khusus.
Evaluasi Ketat: Bukan Sekadar Mengejar Nilai
Kepala DPPPA Kutim, Idham Cholid, menegaskan bahwa evaluasi KLA 2026 bukanlah kerja simbolis. Pemerintah daerah ingin memastikan seluruh layanan dasar anak berjalan nyata dan terukur.
“Fokus kita saat ini adalah pemetaan capaian KLA di tiap klaster. Target kita 2026 adalah KLA Tingkat Utama, jadi kita harus mengetahui betul indikator mana yang sudah kuat dan mana yang masih perlu dikejar,” jelas Idham, Kamis (20/11/2025).
Ia menyebut bahwa setiap indikator KLA membutuhkan eviden yang lengkap—mulai dari SK, program, dokumentasi, hingga bukti nyata kegiatan. Tanpa itu, Kutim tidak bisa melaju ke tingkat penilaian yang lebih tinggi.
OPD Diminta Bergerak Cepat Lengkapi Eviden
Setelah pemetaan selesai, DPPPA akan langsung turun mendampingi OPD yang masih memiliki indikator rendah. Pendampingan ini mencakup penyusunan dokumen, verifikasi lapangan, hingga penguatan program agar selaras dengan standar nasional.
“OPD yang masih kurang akan didampingi. Eviden-eviden harus disiapkan tepat waktu. Kita ingin Kutim benar-benar siap menuju KLA Tingkat Utama,” tegas Idham.
Koordinasi dengan Bappeda, menurutnya, juga sedang intens dilakukan agar seluruh program terkait anak terintegrasi dengan baik dalam perencanaan daerah.
Mimpi Besar: Kutim Jadi Daerah Terdepan dalam Perlindungan Anak
Jika target ini berhasil dicapai, Kutai Timur akan berdiri sejajar dengan wilayah-wilayah terbaik di Indonesia yang telah maju dalam isu pemenuhan hak anak. Dampaknya diyakini bukan hanya soal prestasi, tetapi peningkatan kualitas hidup anak di seluruh Kutim.
“Predikat KLA bukan hanya penghargaan. Ini tentang menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan betul-betul mendukung tumbuh kembang anak—mulai dari layanan kesehatan, pendidikan, ruang bermain, hingga upaya menekan kasus kekerasan dan perkawinan anak,” tutupnya.
Dengan langkah evaluasi yang semakin sistematis dan dukungan seluruh perangkat daerah, Kutai Timur kini memasuki babak penting menuju daerah ramah anak tingkat nasional.(adv/Kutim)





