Insightkaltim.com, Penajam – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mengintensifkan edukasi pola makan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) sebagai upaya membentuk sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Mulyono, menjelaskan edukasi tersebut dilakukan menyeluruh mulai dari desa, kelurahan, hingga sekolah. Konsep B2SA dipandang lebih relevan dibanding pola makan lama, yaitu Empat Sehat Lima Sempurna, yang dinilai tak lagi sesuai dengan kebutuhan gizi masa kini.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa satu piring makan seharusnya tidak hanya berisi nasi dan lauk, tetapi juga mengandung sayur, buah, serta makanan yang aman dan bergizi,” ujar Mulyono saat ditemui, Senin (29/4/2025).
Ia menekankan pentingnya menanamkan kebiasaan makan sehat sejak usia dini untuk mencetak generasi berkualitas. Menurutnya, kesadaran gizi pada anak-anak sekolah masih perlu ditingkatkan.
Sebagai bagian dari strategi tersebut, Dinas Ketahanan Pangan juga melakukan pengawasan terhadap jajanan sekolah bekerja sama dengan guru dan kepala sekolah. Langkah ini bertujuan memastikan makanan yang dikonsumsi siswa bebas dari bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna tekstil.
“Pedagang kantin sekolah kami minta untuk jujur dan hanya menjual makanan yang aman. Pembinaan dan pengawasan rutin terus kami lakukan,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada aspek gizi, Dinas Ketahanan Pangan PPU juga berencana meluncurkan program kantin kejujuran yang menyasar siswa sekolah dasar. Program ini diharapkan dapat membentuk karakter anak sejak dini.
“Program ini masih dalam tahap perencanaan karena keterbatasan anggaran. Namun kami tetap berkomitmen untuk merealisasikannya di masa depan,” tambah Mulyono.(adv/kominfoppu)





