Insightkaltim.com, PENAJAM — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah mempersiapkan langkah besar untuk menjaga stabilitas kepemimpinan sekolah dasar dan menengah. Tahun ini, sebanyak 21 kepala sekolah memasuki masa pensiun secara bersamaan, memicu kebutuhan mendesak akan kaderisasi pemimpin sekolah.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora PPU, Ismail, menegaskan bahwa kekosongan jabatan kepala sekolah berpotensi mengganggu ritme manajemen pendidikan jika tidak diantisipasi dengan baik.
“Kepala sekolah itu sentral. Begitu posisinya kosong terlalu lama, tata kelola dan mutu layanan ikut terdampak. Karena itu regenerasi harus dipersiapkan sebelum terjadi kekosongan,” ujarnya.
Berangkat dari kebutuhan itu, Disdikpora menerapkan pola rekrutmen berjenjang. Dari 42 peserta yang lolos seleksi administrasi dan tes substansi, hanya 21 orang yang akan diproyeksikan sebagai calon kepala sekolah. Mereka akan mengikuti pendidikan dan pelatihan resmi mulai 29 November hingga 8 Desember.
Ismail menegaskan bahwa sistem berlapis ini bukan sekadar strategi lokal, melainkan bagian dari standar nasional untuk memastikan kualitas kepemimpinan sekolah tetap terjaga.
“Kalau butuh 21 orang, maka kita siapkan 42 peserta. Mekanisme seleksi otomatis membuat kualitasnya terjaga. Ini penting untuk kesinambungan kepemimpinan,” jelasnya.
Seluruh rangkaian seleksi dilakukan secara daring melalui platform pemerintah pusat, sementara penguji berasal dari unsur Dirjen GTK dan pengawas provinsi untuk menjamin objektivitas.
Dengan proses ini, Disdikpora berharap tidak ada sekolah yang mengalami kekosongan kepemimpinan, terutama saat tuntutan peningkatan mutu pendidikan dasar semakin tinggi.(adv/kominfoppu)





