Insightkaltim.com, PENAJAM — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah menghadapi tantangan serius terkait penurunan konsumsi ikan masyarakat. Data terbaru Dinas Perikanan mencatat angka konsumsi hanya 48,8 kilogram per kapita, jauh tertinggal dari rata-rata nasional yang mencapai 62,5 kilogram per kapita.
Kondisi ini dinilai berpotensi memperburuk kualitas gizi masyarakat, terutama pada anak-anak, sehingga Pemkab PPU menetapkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai program prioritas dalam pengendalian stunting.
Kepala Dinas Perikanan PPU, Rozihan Azward, menyebutkan bahwa penurunan konsumsi ikan menjadi indikasi perlunya strategi baru dalam edukasi pangan bergizi.
“Data terakhir menunjukkan konsumsi ikan kita menurun signifikan. Angkanya jauh di bawah nasional,” jelasnya, Rabu (27/11/2025).
Program Gemarikan yang merupakan inisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan kini digerakkan kembali secara intensif di PPU, terutama menyasar wilayah dengan kasus stunting tinggi. Melalui penyediaan olahan ikan yang lebih menarik untuk anak-anak, pemerintah berharap dapat mengembalikan minat masyarakat terhadap protein laut.
Rozihan menegaskan bahwa peningkatan konsumsi ikan bukan hanya soal pola makan, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas gizi dan menekan angka stunting. “Upaya ini harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa pranikah,” ujarnya.(adv/kominfoppu)





