insightkaltim.com, SANGATTA — Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi, menyampaikan pesan lantang tentang pentingnya integritas pers dalam sebuah pertemuan bersama insan media di Sangatta. Ia menegaskan bahwa kualitas informasi publik sangat bergantung pada objektivitas para wartawan dalam menjalankan profesinya.
Menurut Mahyunadi, jurnalis memiliki peran strategis dalam membentuk persepsi masyarakat. Karena itu, ia menilai wartawan tak boleh membiarkan rasa antipati atau preferensi pribadi memengaruhi isi pemberitaan.
“Kalau tidak suka dengan seseorang, jangan sampai itu mempengaruhi tulisan. Misalnya, tidak suka dengan Wakil Bupati Kutim, ya jangan hanya ditulis jeleknya saja,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa berita harus lahir dari fakta, bukan dari emosi sesaat. Integritas, menurutnya, adalah fondasi utama yang membuat karya jurnalistik dapat dipercaya publik.
Pesan Satir: “Hasil Baik Lahir dari Proses Baik”
Dalam momentum tersebut, Mahyunadi juga menyelipkan pesan satir yang mencuri perhatian peserta.
“Seperti pantat ayam, keluarnya telur ayam,” ucapnya, memancing senyum di ruangan.
Ungkapan itu ia gunakan sebagai analogi bahwa proses yang baik akan melahirkan hasil yang baik. Wartawan profesional, katanya, semestinya menghasilkan tulisan yang bermutu, jernih, dan tidak bias.
Kritik Tetap Perlu, Asal Sehat dan Proporsional
Mahyunadi menegaskan pemerintah tidak anti kritik. Bahkan, ia menilai kritik adalah bagian dari mekanisme kontrol sosial yang harus dijaga keberadaannya. Namun, ia mengingatkan bahwa kritik harus ditempatkan pada koridor yang benar: berimbang, berbasis data, dan tidak menyerang secara personal.
“Boleh kritis, tapi yang sehat,” katanya menambahkan.
Dorong Kolaborasi Pemerintah–Media
Di akhir penyampaiannya, Mahyunadi berharap insan pers Kutim terus meningkatkan kompetensi dan etika jurnalistik. Menurutnya, hubungan pemerintah dan media yang profesional akan membantu menciptakan ruang informasi yang lebih transparan dan mendorong pembangunan daerah yang akuntabel.
“Informasi yang akurat dan berimbang itu penting. Pemerintah dan media harus berjalan bersama untuk memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutupnya.(adv/Kutim)





