Insightkaltim.com, PENAJAM — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) semakin serius memperluas akses pendidikan alternatif sebagai upaya menekan angka anak putus sekolah. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU kini memaksimalkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di berbagai kecamatan.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Disdikpora PPU, Durajat, menjelaskan bahwa jalur nonformal telah menjadi solusi efektif bagi anak-anak yang terhambat melanjutkan pendidikan formal. Sistem pembelajarannya yang fleksibel membuat peserta didik dapat menyesuaikan waktu belajar dengan kondisi masing-masing.
“PKBM itu jaring penyelamat. Anak-anak yang sempat berhenti sekolah bisa kembali belajar, mengejar ijazah kesetaraan, dan masa depannya tidak harus terputus,” ujar Durajat.
Sejumlah PKBM telah beroperasi aktif, di antaranya PKBM Mawar Kreatif di Sotek dan PKBM Homeschooling Farah di Giripurwa. Durajat memastikan bahwa semua PKBM di PPU terbuka untuk masyarakat umum tanpa batasan usia maupun latar belakang.
Disdikpora PPU juga melakukan pembinaan dan monitoring bulanan untuk menjaga standar mutu pembelajaran, pendataan peserta didik, dan efektivitas program. Berdasarkan laporan terakhir, ratusan anak di PPU telah kembali aktif belajar melalui PKBM.
Durajat berharap orang tua berperan lebih aktif mendorong anak-anak yang pernah putus sekolah agar memanfaatkan pendidikan nonformal tersebut.
Dengan semakin menguatnya peran PKBM, pemerintah daerah menargetkan tidak ada lagi anak PPU yang kehilangan kesempatan untuk meraih pendidikan yang layak.(adv/kominfoppu)





