Insightkaltim.com, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) semakin serius memperkuat tameng keamanan digital di tengah maraknya ancaman siber yang menyasar institusi publik. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kesadaran Keamanan Informasi yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, Selasa (5/11/2025) di Ruang Meranti, Kantor Bupati.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar Pemkab Kutim dalam membangun birokrasi yang aman, transparan, dan kompeten di era digital. Sejalan dengan visi daerah menuju Kutim yang tangguh dan berdaya saing, ASN didorong memahami betapa pentingnya melindungi data dan menjaga keamanan sistem pemerintahan.
Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar, mengingatkan bahwa transformasi layanan publik yang serba digital membuka ruang efisiensi besar, namun sekaligus melahirkan risiko yang tidak boleh disepelekan.
“Serangan seperti pencurian data, peretasan akun, atau penyebaran malware tidak lagi terjadi jauh dari kita. Institusi pemerintah justru menjadi sasaran empuk jika pengamanannya lemah,” ujarnya saat membuka kegiatan.
Ronny menyoroti bahwa persoalan keamanan informasi bukan hanya urusan perangkat teknologi, melainkan juga perilaku manusia yang mengoperasikannya. Karena itu, peningkatan kesadaran ASN menjadi fondasi penting dalam memperkuat pertahanan siber pemerintah daerah.
Ia memperkenalkan konsep “Cyber Hygiene”, yakni kebiasaan menjaga kesehatan digital guna mencegah serangan siber. Mulai dari penggunaan kata sandi yang kuat, menggantinya secara berkala, hingga menghindari tautan mencurigakan.
“Itu langkah-langkah kecil tapi dampaknya besar. Kalau dilakukan rutin, bukan hanya sistem yang aman, tapi juga layanan publik bisa berjalan dengan lebih tenang dan terpercaya,” jelasnya.
Ronny juga menekankan bahwa ASN memegang mandat moral untuk melindungi data masyarakat. Karena itu, ia berharap peserta sosialisasi bisa menjadi penggerak perubahan di unit kerjanya masing-masing, sehingga budaya keamanan informasi dapat tumbuh merata di seluruh organisasi perangkat daerah.
“Ini bukan sekadar kegiatan formal. Ini investasi penting untuk masa depan pemerintahan digital Kutim,” tegasnya.
Melalui kegiatan tersebut, Diskominfo Staper Kutim memperkuat langkah menuju pemerintahan yang adaptif, modern, dan siap menghadapi ancaman siber yang terus berkembang. Kesadaran kolektif ASN diharapkan menjadi kunci terbentuknya lingkungan kerja digital yang aman dan profesional.(adv/Kutim)





