insightkaltim.com, Penajam, — Keterbatasan anggaran tak menyurutkan langkah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Tidak mampu mengirim seluruh calon pegawai negeri sipil (CPNS) baru ke pusat pelatihan nasional di Ciracas, Jakarta Timur, instansi ini mengambil inisiatif menggelar pelatihan internal atau in-house training.
Sekretaris Damkar PPU, Sonny Wijaya, mengatakan pelatihan ini merupakan solusi alternatif agar para CPNS tetap memperoleh pembekalan dasar sebelum terjun ke lapangan. Langkah ini diambil karena biaya pelatihan luar daerah, termasuk transportasi dan akomodasi, tidak dapat dijangkau dengan anggaran dinas saat ini.
“Dengan keterbatasan dana, kami mengambil opsi pelatihan internal. In-house training ini kami rancang untuk membekali CPNS dengan kemampuan dasar operasional,” ujar Sonny saat ditemui di Mako Damkar PPU, Kamis (22/5).
Pelatihan mencakup materi teknis seperti pengenalan peralatan pemadam, teknik penyemprotan air, prosedur penyelamatan korban, hingga simulasi kebakaran ringan. Materi diberikan langsung oleh personel senior bersertifikasi yang telah berpengalaman di lapangan.
“Memang tidak sekomprehensif pelatihan resmi, tetapi cukup sebagai fondasi awal. Kami berusaha memaksimalkan potensi internal,” tambahnya.
Sonny menegaskan bahwa pelatihan resmi bersertifikasi nasional tetap menjadi target jangka panjang. Oleh karena itu, pihaknya telah mengusulkan revisi anggaran dalam APBD Perubahan agar pengiriman CPNS ke pelatihan luar daerah bisa direalisasikan.
“Kami berharap ada dukungan anggaran agar ke depan CPNS bisa mengikuti pelatihan resmi sesuai standar Kemendagri. Itu penting untuk menjamin profesionalisme dan keselamatan kerja,” katanya.
Meski bersifat sementara, pelatihan internal ini disambut antusias oleh para CPNS. Menurut Sonny, komitmen untuk terus membina dan melatih personel muda merupakan bagian dari tanggung jawab institusi dalam menjaga mutu pelayanan darurat di daerah.
“Mereka adalah masa depan damkar. Kalau kita ingin pelayanan kebakaran yang cepat dan tangguh, maka proses pembentukan SDM harus dimulai sejak awal,” tutupnya.(adv/kominfoppu)





