Insightkaltim.com, Penajam — Perhelatan Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Tahun 2025 resmi ditutup dengan meriah pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, di Stadion Penajam. Ribuan masyarakat tumpah ruah memenuhi area stadion untuk menyaksikan langsung penutupan ajang tahunan ini yang mengusung semangat inovasi, kolaborasi, dan penguatan kearifan lokal.
Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Waris Muin, secara resmi menutup kegiatan tersebut dan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan gelaran ini—mulai dari peserta, panitia pelaksana, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga masyarakat umum.
“TTG bukan sekadar pameran tahunan, melainkan bagian dari strategi pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berakar pada potensi serta kekayaan lokal. Melalui TTG, kita membuktikan bahwa masyarakat PPU mampu menghadirkan solusi teknologi sederhana namun memiliki dampak besar terhadap kehidupan dan perekonomian,” ujar Abdul Waris Muin di hadapan para undangan dan peserta.
Acara penutupan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalimantan Timur, Sekretaris Daerah PPU, anggota DPRD PPU, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan dari kabupaten/kota se-Kalimantan Timur.
Panggung Inovasi Lokal
Selama beberapa hari pelaksanaan, TTG 2025 menampilkan beragam inovasi teknologi yang dikembangkan oleh masyarakat desa, kelompok usaha produktif, serta pelaku UMKM. Inovasi-inovasi tersebut mencerminkan kreativitas dan kearifan lokal dalam menjawab tantangan sehari-hari, mulai dari sektor pertanian, lingkungan, hingga pengolahan makanan.
Beberapa inovasi yang mendapat perhatian besar di antaranya adalah:
• Alat pertanian hemat energi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja petani dengan biaya operasional yang rendah.
• Mesin pengolah limbah rumah tangga, sebagai solusi pengelolaan sampah berbasis desa yang ramah lingkungan.
• Alat pengolah makanan dan minuman yang efisien, higienis, dan mampu meningkatkan nilai jual produk lokal.
Pameran ini juga menjadi ruang temu bagi para inovator desa dan pelaku usaha untuk berbagi pengalaman, menjalin kemitraan, dan membangun jejaring pemasaran yang lebih luas.
Sesi Evaluasi dan Komitmen Keberlanjutan
Sebagai bagian dari rangkaian penutupan, digelar pula sesi evaluasi dan diskusi antar peserta dengan fokus pada strategi pengembangan produk, peningkatan daya saing, serta keberlanjutan usaha pasca pameran. Pemerintah Kabupaten PPU melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa berkomitmen akan terus melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha kecil dan inovator desa.
Wakil Bupati Abdul Waris Muin menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak hanya berhenti pada penyelenggaraan acara, tetapi juga memastikan adanya tindak lanjut konkret dalam pengembangan teknologi tepat guna.
“Kita ingin teknologi ini tidak hanya berhenti di pameran, tetapi benar-benar diterapkan, dikembangkan, bahkan dikomersialisasikan untuk mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
PPU Menuju Pusat Inovasi Berbasis Kearifan Lokal
Penutupan TTG 2025 menandai tonggak penting dalam perjalanan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai wilayah yang tengah mengalami transformasi besar, terutama sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Dalam konteks ini, penguatan inovasi berbasis lokal menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan bahwa masyarakat lokal tidak tertinggal dalam arus perubahan.
Pemerintah Kabupaten PPU menyatakan kesiapannya untuk menjadikan wilayah ini sebagai pusat pengembangan teknologi tepat guna yang berdaya saing tinggi, baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
Dengan berakhirnya TTG 2025, semangat inovasi dan kolaborasi yang telah tumbuh diharapkan tidak akan padam, melainkan menjadi fondasi kuat untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.(adv/kominfoppu)





