Insightkaltim.com, PENAJAM — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama Dinas Ketahanan Pangan mendorong percepatan pengaktifan kembali proyek Bendung Gerak Sungai Talake guna memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan daerah. Proyek strategis nasional yang sempat terhenti itu dinilai krusial untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian di wilayah PPU.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Mulyono, mengatakan aktivasi proyek bendung tersebut menjadi prioritas untuk mengatasi persoalan kekurangan air yang selama ini membebani petani. “Kami berharap proyek Bendung Gerak Sungai Talake segera dilanjutkan. Ini juga sudah menjadi komitmen bersama dengan pemerintah provinsi,” ujarnya di Penajam, Senin (28/4/2025).
Menurut Mulyono, Bendung Gerak Talake memiliki potensi besar untuk menyediakan irigasi permanen bagi ribuan hektare lahan pertanian, khususnya di Kecamatan Babulu dan sekitarnya. “Jika bendung ini berfungsi optimal, kita tidak perlu lagi bergantung pada pompanisasi. Ketersediaan air akan lebih stabil dan produksi pangan meningkat signifikan,” tambahnya.
Selama ini, pompanisasi digunakan sebagai solusi sementara untuk mengatasi keterbatasan irigasi. Namun, Mulyono menilai pendekatan tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang sektor pertanian.
Lebih jauh, aktivasi proyek ini sejalan dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 tentang Kedaulatan Pangan, yang menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian di daerah. “Dengan irigasi yang memadai, serapan hasil panen oleh Bulog maupun sektor swasta akan meningkat, sekaligus menjaga kualitas produksi petani,” jelas Mulyono.
Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga para pemangku kepentingan di tingkat lokal untuk mewujudkan kelanjutan proyek tersebut. “Dengan sinergi semua pihak, kami optimistis pertanian PPU akan lebih maju, dan kesejahteraan petani dapat meningkat secara signifikan,” pungkasnya.(adv/kominfoppu)





