Insightkaltim.com, SAMARINDA – Jumlah legislator perempuan di DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2024-2029 mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, mendorong perempuan untuk lebih berani tampil di panggung politik agar suara mereka dapat lebih berperan dalam pengambilan kebijakan yang berdampak luas.
Data menunjukkan, dari 55 anggota DPRD Kaltim yang terpilih pada Pemilu 2024, hanya 8 orang atau sekitar 14,54 persen adalah perempuan. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan periode 2019-2024, di mana keterwakilan perempuan mencapai 11 orang. Padahal, pemerintah telah menetapkan kuota 30 persen bagi perempuan di parlemen, namun realisasi di DPRD Kaltim masih jauh dari angka tersebut.
Ananda menegaskan, peran perempuan dalam politik dan pemerintahan sangat penting, bukan hanya untuk memenuhi kuota tetapi juga untuk memperkuat pengambilan keputusan yang lebih inklusif. “Ini bukan sekadar formalitas. Keterlibatan perempuan memungkinkan adanya perspektif yang lebih kaya dan kebijakan yang lebih akomodatif bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Meski keterwakilan perempuan di kursi legislatif berkurang, posisi perempuan di unsur pimpinan DPRD Kaltim cukup signifikan. Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud didampingi empat wakil ketua, dengan dua di antaranya perempuan, salah satunya adalah Ananda Emira Moeis.
Ananda berharap penurunan ini menjadi motivasi bagi perempuan untuk lebih berani masuk ke ranah politik. Menurutnya, keberhasilan perempuan menduduki jabatan strategis, baik di legislatif maupun di pemerintahan, sudah terbukti di Kaltim. “Kita sudah melihat perempuan memegang peran kunci, seperti Sekretaris Daerah Kaltim dan pimpinan OPD lainnya,” tambahnya.
Sebagai upaya memperbaiki kondisi ini, Ananda mendorong adanya pendidikan politik yang lebih masif bagi perempuan, serta mendorong partai politik memperbanyak kader perempuan. Lingkungan kerja yang inklusif juga diperlukan untuk mendukung peran perempuan di politik. “Kami siap menjalankan program yang memberi ruang bagi perempuan untuk meraih posisi strategis dalam pemerintahan,” tegasnya.
Ananda juga menekankan pentingnya solidaritas antarperempuan dalam politik. “Kesuksesan perempuan di politik bergantung pada dukungan bersama. Jika kita tidak saling mendukung, siapa lagi yang akan melakukannya? Kita harus maju bersama,” tutupnya. (adv/dprdkaltim)





