Insightkaltim.com, KALTIM – Dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim, anggota Dewan mendorong Pemprov untuk menyiapkan sektor pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan yang dipastikan akan meningkat.
IKN resmi berpindah dari Jakarta ke Kaltim, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sejak 17 Agustus 2024. Penambahan jumlah penduduk akibat pemindahan ini akan berdampak pada peningkatan kebutuhan pangan.
Namun, Kaltim masih bergantung pada daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal. Di Samarinda, misalnya, lahan pertanian yang tersedia hanya mampu memenuhi 20% kebutuhan pangan, sementara 80% sisanya dipasok dari luar daerah.
Anggota DPRD Kaltim Sigit Wibowo menekankan pentingnya peningkatan sektor pertanian untuk menjawab tantangan ini. Ia menilai bahwa jika pengusaha di Kaltim mulai berinvestasi di sektor pertanian dengan menggunakan teknologi modern, peluang untuk menghasilkan pangan lokal akan meningkat.
“Selama proses pembangunan IKN masih berlangsung, sebaiknya sektor pertanian disiapkan, terutama dalam hal pemetaan lahan yang potensial untuk dijadikan lumbung pangan,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan lahan eks tambang dan meningkatkan produksi pangan lokal, dengan contohnya pencetakan 150 hektar lahan sawah baru di Samarinda. “Jika tidak dimanfaatkan, sayang sekali,” tegas Sigit.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Kaltim dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya di masa mendatang.(adv/dprdkaltim)





