Insightkaltim.com, *Penajam Paser Utara* – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) bekerja sama dengan PLN terus menggencarkan edukasi kepada masyarakat Kelurahan Petung terkait bahaya arus pendek listrik, menyusul insiden kebakaran yang terjadi tiga kali sepanjang tahun 2024 di wilayah tersebut. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terulangnya musibah serupa, yang terakhir kali terjadi pada 31 Juli 2024, menghanguskan pemukiman dan pasar di Kelurahan Petung.
Lurah Petung, Achmad Fitriady, menjelaskan bahwa bersama PLN, pihak kelurahan telah melakukan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya menjaga instalasi listrik agar tetap aman. “Kami bersama PLN terus mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjaga instalasi listrik, terutama menjelang perayaan kemerdekaan di bulan Agustus ini. Pemasangan umbul-umbul juga harus diperhatikan agar tidak membahayakan dan berisiko terhadap jaringan listrik,” ujarnya.
Dalam sosialisasi ini, Kelurahan Petung dan PLN juga memanfaatkan jejaring sosial seperti WhatsApp untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada warga terkait pencegahan kebakaran akibat korsleting listrik. “Kami mendorong masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya di sekitar mereka, terutama yang berkaitan dengan listrik,” tambah Fitriady.
Selain itu, Pemkab PPU melalui Dinas Sosial juga menyalurkan bantuan sebesar Rp 95 juta kepada 19 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kebakaran tersebut. Bantuan ini berasal dari dana CSR Bank Syariah Indonesia (BSI) yang disalurkan melalui BSI Maslahat, sebuah program penghimpunan dan penyaluran Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf).
Kepala Dinas Sosial PPU, Saidin, berharap sinergi antara Pemkab, PLN, dan pihak swasta ini dapat mencegah terjadinya kebakaran di masa depan serta membantu para korban untuk bangkit kembali. “Kami berharap kolaborasi ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam hal pencegahan kebakaran maupun pemulihan pasca bencana,” pungkasnya.(adv/kominfoppu)





