Insightkaltim.com, **Balikpapan, – Puskor Hindunesia Kaltim kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dengan menggelar kegiatan sosial kemanusiaan pada Sabtu sore, pukul 16.30 WITA. Kali ini, bantuan diberikan kepada dua warga Hindu Kota Balikpapan yang sedang terbaring sakit, yaitu Aditya, seorang atlet dari Penajam Paser Utara (PPU) yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Berau, dan Made Suyasa, seorang purnawirawan polisi yang menderita stroke.
Aditya, yang tengah menjalani masa pemulihan akibat patah tulang leher, menerima bantuan berupa susu pemulihan yang diserahkan kepada ibunya, Kurniawati Suandara. Sementara itu, Made Suyasa menerima bantuan tongkat (walker) Indomed. Made Suyasa, yang lahir pada 15 Desember 1956 di Tabanan, Bali, kini tinggal di Jalan Telagasari 3, RT 40 No. 15, Kelurahan Telaga Sari, Balikpapan, bersama istri dan seorang anak perempuannya yang masih duduk di bangku SMA.
Dalam kondisi yang memprihatinkan, Made Suyasa tidak mampu menjalankan aktivitas sehari-hari untuk menafkahi keluarganya. Oleh karena itu, Ketua Puskor Hindunesia Kaltim yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kesra PHDI Provinsi Kaltim, AKBP Purn. I Nyoman Buda, S.H., bersama Ketua Banjar Kelandasan, Ketut Astika alias Gondrong, menyerahkan bantuan tersebut di Wantilan Pura Giri Jayanatha, Jalan Hendriawan Sea, Gunung Sari. Selain memberikan bantuan, mereka juga melaksanakan Santi Puja (doa bersama) untuk kesembuhan kedua warga yang sedang mengalami gangguan kesehatan.
“Puskor Hindunesia Kaltim berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan sosial kemanusiaan dalam berbagai bentuk. Bantuan tidak hanya diberikan kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan, tetapi juga kepada mereka yang terkena musibah lain atau berada dalam kondisi kurang beruntung,” ujar AKBP Purn. I Nyoman Buda, S.H. saat penyerahan bantuan.
Kegiatan ini sejalan dengan ajaran kitab suci Hindu, Sarasamuscaya Sloka 252, yang mengajarkan pentingnya memberikan kebahagiaan kepada mereka yang letih, sakit, miskin, takut, lapar, dan menderita. “Macam-macam orang yang harus digembirakan hatinya, ialah orang yang letih lesu, orang yang berpenyakitan, orang yang hina dina dan miskin, orang yang ketakutan, orang yang kelaparan, orang yang sakit, serta menderita kesengsaraan, orang yang diambil kepunyaannya, dirampas, dirampok, yaitu orang yang ditimpa segala macam kehilangan, orang yang mengalami kedukaan dan kesedihan hati; sedemikian banyaknya perincian orang-orang yang harus digembirakan, dihibur, atau dilipur hatinya.”
Dengan semangat kemanusiaan, Puskor Hindunesia Kaltim terus berusaha menjadi pelita bagi sesama yang membutuhkan. “Kami berharap, bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang sedang mengalami masa sulit dan memberikan harapan untuk pemulihan yang lebih baik,” tambah Ketut Astika.(tar/)





