Insightkaltim.com, **BALIKPAPAN** – Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Kaltim bekerja sama dengan PT. PLN UP3 Balikpapan menggelar simulasi pengamanan aksi unjuk rasa yang berujung ricuh serta pembebasan sandera di Kantor PT. PLN UP3 Balikpapan, Jl. Jend. Sudirman, Selasa (21/5/2024).
Danyon A Pelopor, Kompol Iwan Pamuji, S.H., M.H., menjelaskan bahwa dalam skenario simulasi tersebut, massa yang marah melempari kantor PLN UP3 Balikpapan. Kerusuhan ini dipicu oleh ketidakpuasan massa atas kenaikan harga token listrik, yang kemudian berlanjut dengan penyanderaan pimpinan PLN.
“Massa memprotes kenaikan harga token listrik dari PT. PLN. Ketidakpuasan ini dilampiaskan dengan orasi dan tindakan anarkis, seperti melempari kantor PLN UP3 Balikpapan, lalu menyandera pimpinan PLN,” kata Kompol Iwan Pamuji di lokasi simulasi.
Petugas keamanan yang awalnya kewalahan mengendalikan situasi kemudian meminta bantuan pasukan Brimob. Sejumlah orang, termasuk koordinator lapangan dan provokator, diamankan buntut dari aksi unjuk rasa tersebut.
“Petugas yang melaksanakan pengamanan kewalahan dan meminta bantuan pasukan PHH Brimob. Beberapa orang diamankan, termasuk korlap dan provokator serta massa yang menyandera pimpinan PLN,” ujar Kompol Iwan Pamuji.
Simulasi ini, menurut Kompol Iwan Pamuji, sangat penting untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas. Kepolisian berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan.
“Simulasi penindakan huru-hara dan pembebasan sandera oleh Den 45 Anti Anarki ini bertujuan melatih kesiapan petugas dalam mengantisipasi setiap gangguan keamanan yang mungkin terjadi,” tambahnya.
Dalam simulasi tersebut, diterjunkan satu SSK personel Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Kaltim beserta karyawan PT. PLN UP3 Balikpapan. Dansat Brimob Polda Kaltim, Kombes Pol. Andy Rifai, S.I.K., M.H., juga mengimbau masyarakat Kota Balikpapan untuk turut menjaga keamanan dan ketertiban.
“Ada mekanisme penyampaian aspirasi yang bisa ditempuh jika masyarakat tidak puas terhadap putusan pemerintah,” pungkasnya.(arw/)





